PERISTIWA

FGD KAHMI Langkat Bahas Jalan Tol, Syah Afandin: UMKM Itu Tanggungjawab Moral Saya

1
×

FGD KAHMI Langkat Bahas Jalan Tol, Syah Afandin: UMKM Itu Tanggungjawab Moral Saya

Sebarkan artikel ini
Plt Bupati Langkat saat menjadi narasumber dalam FGD MD KAHMI Langkat di Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa (24/10/2023).

LANGKAT – Plt Bupati Langkat Syah Afandin, menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) MD KAHMI Kabupaten Langkat, bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa (24/10/2023).

Diskusi ini mengangkat tema “Tol Berjalan, UMKM Mati Pelan-Pelan” yang di selenggarakan oleh MD KAHMI (Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Kabupaten Langkat.

Sebelumnya, Ketua Kahmi Langkat Hendro menyampaikan, memberanikan membuat FGD dengan tema ini, karena percaya Bupati ini yang sangat peduli dengan UMKM.
“56 UMKM barangnya kami dijual disitu, 350 kurang lebih karyawan, ini menjadi pola pikir dirinya untuk membuat diskusi ini bersama bupati dan dinas terkait,” katanya.

Menanggapi hal itu, Manager Teknik HKI Alimansur Jauhari menjelaskan, tujuan jalan tol ini untuk bisa memakmurkan masyarakat daerah sekitarnya.
“Jadi kami akan membuat rest area di km 24 di desa gohor lama, insyaallah akhir tahun ini bisa di selesaikan. Saya sangat berharap ada pertumbuhan ekonomi di langkat yang bisa terjadi dengan adanya jalan tol,” harapnya.

Sementara Plt Bupati menyampaikan, satu sisi jalan tol bicara kemudahan transportasi, di sisi lain bicara gimana kehidupan UMKM kedepan.
“Saya yakin dari 350 karyawan keripik cinta ,70-80% sudah berumah tangga saya yakin bakalan banyak yang berhenti jika tidak ada tindakan dari kita terhadap UMKM,” sebutnya.

Menurut Afandin, harus ada teamwork dibawah kordinasi dinas terkait kita bisa buat sesuatu untuk bikin mereka singgah, bisa wisata atau apapun biar ada kenangan jangan cuman rest area sekedar rest area saja.
“Saya berharap ini bisa terealisasi sehingga rest area bisa bener bener hidup sehingga dapat membantu UMKM yang berada di rest area tersebut,” tukasnya.

“Tetapi harus dengan satu komitmen hapus kata-kata mati pelan-pelan, ini persoalan tinggal bagaimana kita membuat satu formulasi pelan-pelan itu betul-betul terwujud dan secara teknis bisa kita wujudkan. UMKM itu adalah tanggungjawab moral saya, ketika UMKM itu mati artinya saya gagal,” ucap Afandin.

Sementara Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Ikhsan Aprija, selaku salah satu narasumber menyampaikan, satu sisi ada hal positif ada juga yang negatif, jalan tol ini memangkas 11 kecamatan efeknya ada 10.000 pedagang atau UMKM.
“Bagaimana solusi yang di tawarkan oleh pihak HKI hanya rest area sisanya akan di usahakan Pemkab Langkat maupun provinsi untuk UMKM yang terkait. Solusi rest area tidak bakalan tercover, kami mohon kepada pihak HKI untuk sama sama membantu dan memikirkannya,” ucapnya.

Kepala Dinas Koperasi Syahrizal yang juga sebagai narasumber memberikan solusi kita harus buat promosi yang menarik, sehingga ada keterminatan pengendara yang lewat untuk singgah di rest area tersebut dan jalan tol ini sudah menjadi efek kemajuan dari negara kita jadi kita harus menyesuaikan.

Sedangkan Perwakilan Dinas Ketenagakerjaan menyampaikan, pihaknya akan buat pelatihan pelatihan kerja terkait UMKM yang terkena dampak dan akan menginfokan lowongan lowongan kerja yang ada untuk UMKM yang terkena dampak.

Acara itu dihadiri DPD RI H. Faisal Amri, Fungsional Analis Kebijakan Ahli Utama dr. Indra salahudin, Camat Tanjung Pura Muhammad Nawawi, PT. Hutama Karya Infrastruktur, Organisasi -Organisasi di Kab. Langkat. (LKT/Dariono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *