SERGAI (STAR MEDIA. id) – Aura kesedihan masih tampak di wajah Rokaya (64) istri almarhum Mahruzar Rangkuti yang akrab disapa Wak Gayo warga Dusun V Pekan Kamis Desa Cempedak Lobang, saat mendatangi Polsek Firdaus guna memberikan kesaksian kepada Penyidik atas meninggalnya suaminya pada hari Selasa (18/6/2024) siang, akibat oleh dibunuh tetangganya sendiri.
“Aku baru pulang dari mengambil daging qurban,memang semula kami keluar rumah sama-sama ketempat lokasi motong hewan qurban.Tapi suamiku naik Honda,sementara aku naik sepeda karena suamiku rencananya mau ke Klinik untuk berobat,sebab dirinya menderita sesak nafas.Sampai dirumah, pintu dapur tidak terkunci sedangkan aku mengucapkan salam juga tak ada balasan suara. Ketika melangkah masuk dari pintu samping/dapur,kulihat ada darah berceceran dan terlihat suamiku sudah telentang. Disitulah aku menjerit minta tolong,sehingga tetangga berdata ngan. Hal lainnya,aku sudah tak teringat lagi, karena sangat ketakutan”,jelas Rokaya.
Salah satu anak kandung dari korban,Fitri Dewi Rangkuti (49) warga Dusun 4 Kayu Ara Desa Makmur,kecamatan Teluk Mengkudu – Sergai q juga mengakui kalau semasa hidup,ayahnya menderita sesak nafas.
“Kami siang itu dikabari sama Pakcik (adik Mamaknya) via telepon,kalau ayah dipukul orang. Buruan kami kerumah ayah,tapi yang kami jumpai sudah menjadi mayat. Ini sepatu yang sering dipakai ayah, kalau dia kerumah kami”, katanya sembari menangis ketika Penyidik memperlihatkan sepatu milik korban.
Sewaktu diperlihatkan wajah pelaku pembunuhan dari celah jerij sel tahanan, istri korban mengatakan,”Tempe aku memang tidak kenal sama kau,tapi Mamak kau kawan kerja aku di Gudang Ubi. Selama ini,Suamiku yang kau panggil Atok sempat memuji kebaikan mu karena sering membantu dirumahnya. Ternyata,ada maksud yang keji dibalik bantuan yang kau berikan dan semoga Allah SWT menyadarkan kau”,kata Rokaya terisak.
Sedangkan anak kandung dari korban,Fitri Dewi mengaku tidak kenal dengan pelaku karena rumah mereka berjauhan selain itu beda kecamatan. Tetapi dirinya kaget dengan sifat buruk pelaku,orang yang selama ini membantu ayahnya di ladang ternyata punya sifat keji dan tega membunuh ayahnya.
Kepada media yang mewawancarai keduanya,Mamak dan anak itu meminta pihak aparat hukum untuk memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku I.S alias Tempe,agar nanti di dalam penjara bisa sadar akan perbuatannya.
“Kami atas nama keluarga almarhum Mahruzar Rangkuti yang sering dipanggil Tok Adek atau Wak Gayo,memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polres Sergai khususnya Polsek Firdaus yang begitu sigap dan cepat memberikan bantuan pelayanan kepada warga. Khususnya kasus keluarga kami,dengan cepat menangkap pelaku. Tadi kami juga sudah menerima kembali barang-barang milik korban,yang tidak dijadikan alat bukti antara lain 2 buku ATM,1 hape Nokia dan sepatu milik korban”,turun Rokaya dan anaknya Fitri Dewi. (biets)