SERGAI (Star Media) – Pelaksanaan Operasi Keselamatan Toba Tahun 2025 dilaksanakan di wilayah hukum Polres Serdang Bedagai (Sergai) selama dua Minggu,sejak dimulainya pada tanggal 10 Februari 2025 berakhir pada hari Sabtu (23/2/2025) pukul 24.00 WIB.
Hal ini diungkapkan Kasat Lantas Polres Sergai AKP Fauzul Arrasyi kepada media ini, saat ditemui di kantor Satlantas Lantas di Mako Polres Sergai, Senin (24/2/2025).
“Ops Keselamatan Toba 2025 ini mementingkan pendekatan kepada pengendara ranmor,memberikan edukasi serta pemahaman dalam berkendara di jalan raya, serta mensosialisasikan akibat atau dampaknya jika hal ini diabaikan. Para pengendara kendaraan bermotor, saat ini cenderung mengabaikan ketentuan yang sudah diatur dalam UU Nomor 22 Tentang Lalulintas. Selain itu lemahnya pengawasan orangtua terhadap anaknya yang memakai sepeda motor, baik ke sekolah dan lainnya. Selain itu, bukti lalainya para orangtua mengawasi anaknya memakai sepmor, diantaranya tidak memakai helm SNI, boncengan lebih dari satu (bonceng tiga), kelengkapan ranmor kurang seperti kaca spion serta memakai knalpot Brong. Ini bisa dibuktikan dengan hasil temuan personel dilapangan, setelah melakukan razia padahal sosialisasi ke sekolah-sekolah sudah dilaksanakan,” papar Fauzul.
Disaat Ops Keselamatan Toba 2025 ini dilaksanakan, lanjutnya diduga untuk menghindari adanya personel Lantas di jalinsum, para pengendara ranmor ini kerap melalui jalan kabupaten/desa.
“Beberapa kejadian yang menimbulkan korban jiwa sudah terjadi, saat pengendara tersebut memakai jalan kabupaten/desa. Untuk itu, kita sudah melakukan sosialisasi ke desa-desa, dan meminta Kepala Desa untuk peduli dengan kondisi keselamatan di jalan yang berada di wilayahnya. Karena saat ini kondisi jalan diseluruh desa wilayah kabupaten Sergai sudah mulus, dan memicu remaja untuk ngebut. Tapi hal ini tidak didukung oleh laiknya kenderaan. Bahkan beberapa kejadian tabrakan akibat ranmor tidak memakai lampu, bahkan ada yang sudah kena minuman keras dan akibatnya tabrakan. Selain itu, Polres Sergai bekerjasama dengan Dishub, Satpol PP Sergai dan Dokkes Polres Sergai sudah beberapa kali melakukan tes urine terhadap sopir dan pengendara ranmor secara acak di jalinsum. Hasilnya, ada beberapa sopir setelah dicek dengan memakai alat ditemukan positif. Setelah diperiksa dan mengak, kemudian mereka diserahkan ke BNN Kabupaten untuk direhab. Ini semua yang kita lakukan adalah untuk menjaga keselamatan para pengendara itu di jalan raya,” jelasnya.
Lengkapnya hasil Ops Keselamatan Toba Tahun 2025 di wilkum Polres Sergai tercatat : Jumlah Tilang 382 lembar (R2 = 360 dan R4 = 22 ), Teguran 843,jumlah lakalantas 7 dan korban MD ada 3.
Dalam hal ini Fauzul juga menjelaskan, kalau korban laka Lantas ini kebanyakan berusia remaja atau dibawah umur. Bahkan, pelanggar peraturan lalulintas seperti dilarang berboncengan tiga atau tidak memakai helm, ini juga dilakukan oleh anak dibawah umur dan ujungnya berakhir fatal.
“Jadi dengan melihat kejadian ini, kita melakukan tindakan keselamatan untuk mengingatkan para pengendara, dan tentunya mengurangi resiko kejadian yang fatal dijalan. Razia yang kita lakukan adalah untuk mengingatkan, bukan untuk menakuti karena kalau sudah kejadian fatal maka penyesalan apapun tidak ada artinya. Untuk tahun ini dibandingkan tahun lalu, jumlah lakalantas termasuk menurun,” pungkas Kasat Lantas Polres Sergai ini.
Amatan beberapa awak media yang kerap memantau kejadian di jalinsum Sergai, mulai dari Titi Sungai Ular hingga Rambutan di Kecamatan Tebingtinggi selama beberapa dekade, lakalantas yang fatal dapat diminimalisir lebih kecil jika,Truk berbobot besar dan Trailer yang panjang (memakai roda gandeng) dilarang melintasi Jalinsum Sergai dan harus melalui jalan Tol.
“Karena menurut data selama beberapa tahun ini, banyaknya jatuh korban jiwa yang menghembuskan nafas terakhirnya di kolong Truk berbobot dan panjang ini. Selain itu, pemerintah harus tegas dan tidak menarik ulur terhadap ketentuan ini, dan harus menindak Truk ODOL (over dimensi and over load),” ucap Ombeng salah seorang awak media di Sergai. (biet)