SERGAI (STARMEDIA.id) – Informasi ini berawal dari adanya postingan dari salah satu akun di Facebook, terkait adanya seorang anak dibawah umur yang terlihat sedang mengisap Lem yang mengandung zat adektif.
Setelah melihat postingan ini, kemudian Polres Serdang Bedagai (Sergai) melakukan aksi gerak cepat karena lokasi keberadaan anak tersebut berada di Sei Rampah.
Demikian disampaikan oleh Ps. Kasi Humas Ipda SH. Nauli Siregar kepada media, yang langsung ke lokasi bersama Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Sergai, Ipda Z. H. Limbong, Selasa (13/8/2024).
Dalam peninjauan ini, kedua Perwira Polres Sergai ini tak lupa membawa Kepala Desa Sei Rampah dan Camat Sei Rampah serta instansi terkait lainnya.
Menurut Ps. Kasi Humas, dengan adanya sinergitas Tim dari Dinas Kesehatan,Dinas Sosial dan instansi terkait lainnya seperti UPTD PPA pihak Kecamatan Sei Rampah dan Satpol PP Pemkab Sergai mampu menangani kasus yang menjadikan anak sebagai korban, dengan memastikan penanganan yang komprehensif dan efektif.
Sebelumnya, Tim mengumpulkan informasi dan data terkait anak yang menjadi korban, bersama aparat desa dan kecamata.
Dari hasil pendataan, jelas Ipda Nauli Siregar kalau korban berjenis kelamin perempuan berusia 8 tahun. Korban tinggal bersama bapaknya yang sudah berusia 60 tahun, Ibunya 55 tahun dan mempunyai seorang abang berusia 24 tahun.
Hasil kordinasi, pihak Dinsos Sergai membawa korban ke Rumkit Sultan Sulaiman untuk dilakukan asesmen.
Proses penilaian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan dan kesejahteraan psikologis korban. Hasil assessment akan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menangani kasus ini, serta memberikan dukungan yang diperlukan bagi anak dan keluarganya.
Disebutkan, pihak yang berkompeten berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan penuh perhatian, memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan yang layak, dan keluarga mendapatkan bimbingan yang diperlukan. Di masa depan, diharapkan langkah-langkah yang diambil dapat memberikan solusi yang tepat serta mencegah kejadian serupa, jelas Ipda Nauli Siregar. (biets)