SERGAI (STARMEDIA.id) – Lagi – lagi pihat aparat keamanan dan pemerintahan Desa kebobolan,setelah terungkapnya kasus di Desa Firdaus adanya rumah yang dijadikan lokasi mondok calon Tenaga Kerja ilegal (hampir setahun yang lalu-red),kini kejadian serupa terjadi lagi di wilayah hukum Polsek Firdaus – Polres Sergai.
Personel Satgas gabungan Polres Serdang Bedagai (Sergai),gerebek 2 (dua) unit ruko bercat hijau yang terletak di jalinsum Dusun I Kebon Sayur Desa Sei Bamban, kecamatan Sei Bamban – Sergai,persis di depan Kilang Padi Acuan,Selasa (19/11/2024) sekitar pukul 15.00 wib.
Penggerebekan tersebut dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Donny Pance Simatupang,disaksikan oleh Camat Sei Bamban Donny Simarmata,Pj. Kades Sei Bamban Imran Harahap,Kepala Dusun 1 Desa Sei Bamban,Opi.A.R dan tentunya puluhan warga sekitar lokasi.
Dari dalam rumah yang bangunan dua pintu itu,setelah digeledah petugas keluar sebanyak 20 orang terdiri dari 19 pria dan 1 wanita. Hasil interogasi dilokasi,mereka mengaku ada yang dari Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan ada yang mengaku warga negara Bhangladesh dan tidak bisa berbahasa Indonesia atau Melayu.
Kesulitan berkomunikasi bahasa ini membuat personel pusing,dan akhirnya memboyong seluruhnya ke Mapolres Sergai untuk diperiksa.
Untuk mengorek keterangan,turut serta penjaga rumah yang dipercaya pemilik rumah,Zul (40) warga Kampung Pon juga digiring ke Polres Sergai beserta beberapa warga lainnya untuk dimintai keterangan.
Diduga hasil pengembangan,malam harinya personel Satgas gabungan juga berhasil menciduk calon Tenaga Kerja ilegal itu,yang diangkut memakai mobil Daihatsu Alya dan Toyota LGX persis di Simpang Tol Teluk Mengkudu sebanyak 22 orang.
Alhasil,personel Satgas Gabungan kemarin berhasil menciduk sebanyak 42 orang yang mengaku warga negara Bangladesh diperkirakan ada 7 (tujuh) orang dan selebihnya warga dari Flores – NTT.
Seluruhnya berjumlah 32 orang dan wanita 10 orang (semuanya WNI dari NTT), dan mereka pasangan suami istri dan saat ini diinapkan di Gedung Olahraga Polres Sergai.
Hasil investigasi media ini di Sei Bamban dari beberapa warga dan Kepala Dusun 1 Desa Sei Bamban menyebutkan, terkuaknya kejadian ini bermula ada salah satu warga Bhangladesh yang sedikit mampu berbahasa Melayu,dite mukan warga di Kampung Pon dalam keadaan kebingungan,Senin (18/11/2024) malam.
Warga curiga melihat gelagatnya,dan kemudian menangkapnya karena kesulitan untuk berkomunikasi,akhirnya atas inisiatif seorang Kepala Dusun di Kamp Pon,memanggil Bhabinkamtibmas untuk diinterogasi.
Kejadian ini sampai ke Polres Sergai, dan akhirnya dilakukan penggerebekan di lokasi ruko dua pintu tersebut.
Menurut Kadus 1 Desa Sei Bamban,Opi AR saat dikonfirmasi di kantor Desa Sei Bamban,Selasa (19/11/2024) mengata kan,pemilik rumah tersebut atas nama Haji Ibrahim beralamat di Medan,tapi keluarganya banyak di Desa ini.
“Rumah itu dulunya disewa oleh pengusaha Bakso dari Bandung,tapi cuma dua bulan kemudian dialihkan kepada orang lain,dijadikan lokasi penjualan air galon. Cuma sebentar dan kemudian tutup sampai sekarang,tetapi pengawasan rumah tersebut diberikan kepada si Zul warga Kampung Pon.
Karena dia juga yang diberikan amanah untuk mengurus ladang/sawah milik Ibrahim,kasarnya kunci pintu rumah/ruko tersebut ada sama si Zul dan kalaupun di bilangnya nggak tau ada orang didalam rumah tersebut selama dua bulan ini.
Ini hal yang nggak masuk akal,karena jelas nya dia yang megang kunci dan membuka menutup setiap hari untuk di bersihkan”,jelas Opi.
Menurut Kadus 1 ini,terkuaknya hal ini akibat salah seorang warga entah warga Bhangladesh atau warga NTT dipukuli oleh warga Bhangladesh.
“Penganiayaan ini bukan sekali dua kali dialaminya,dan bukan kepada dirinya sendiri tapi dilakukan kepada yang lain jika kemauan beberapa oknum itu tidak dipenuhi.
Mereka tidak tau kepada siapa mau melapor,sementara mereka semua dijanjikan mau diberangkatkan ke Malaysia bahkan ada yang ke Australia”, imbuh Opi.
Penuturan dari beberapa warga disekitar lokasi menyebutkan,kalau siang hingga petang tidak ada aktivitas orang disekitar atau didalam rumah.
“Apalagi rumah tersebut tertutup dengan pagar tembok dibelakangnya,dan disamping kanan rumah kosong. Kami taunya setelah Polisi ramai-ramai datang kelokasi menggerebek rumah itu,cuma kadang ada mobil parkir didepan pagar rumah tersebut,ya kami pikir anaknya yang punya rumah datang dari Medan,ungkap warga.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Sergai karena Kasat Reskrim AKP Dopan Simatupang berkilah masih dilakukan pemeriksaan terhadap semua saksi,walaupun ada beberapa orang warga Bhangladesh dan ditahan di dalam sel sementara.
“Personel masih diluar kota melakukan pengembangan kasus ini,nanti kalau sudah lengkap kita rilis melalui Kapolres Sergai”,pagi-pagi Kasat Reskrim Polres Sergai berkilah dan berjanji kepada awak media.
Sedangkan dua orang Petugas Imigrasi dari P. Siantar yang datang kelokasi bersama Kasat Reskrim,ketika ditanya rekan media hanya mengatakan, tidak ada komentar dalam hal ini dan masih menunggu hasil pemeriksaan Satreskrim Polres Sergai,ucapnya sambil berlalu.(biets)