JAKARTA (STARMEDIA.id) – Pemerintah Indonesia menargetkan investasi sebesar Rp13.032 triliun pada periode 2025-2029 sebagai upaya mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029.
Dengan target investasi tersebut, pemerintah pusat optimistis dapat memperkuat perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja dan memastikan Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang kompetitif di kancah global.
Target ini disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
“Di tahun 2025 investasi diharapkan mencapai Rp1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp13.000 triliun lebih sedikit lah Rp13.032 triliun. Itu adalah yang saya sampaikan ke Bapak Presiden,” ujar Menteri Rosan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka JakartaJakarta, Senin (6/1).
Menteri Rosan mengatakan bahwa investasi tersebut diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas.
Selain itu, investasi tersebut juga diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Terutama dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada tahun 2029 seperti yang ditargetkan seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Bappenas,” jelasnya.
Menteri Rosan juga menjelaskan bahwa hilirisasi industri akan memainkan peran signifikan dalam menarik investasi ke Indonesia.
Ia berharap kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang saat ini berada di kisaran 24-25 persen, dapat meningkat lebih tinggi.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rosan turut melaporkan hasil kunjungannya ke Tiongkok, yang berhasil mendapatkan komitmen investasi sebesar USD7,46 miliar dari empat perusahaan.
Beberapa sektor yang akan menerima investasi tersebut di antaranya mencakup fiber glass, solar panel, hingga perikanan.
“Seperti BYD yang sudah membeli tanah di daerah Subang diharapkan investasi untuk manufakturingnya akan dimulai pada awal tahun depan,” ucap Menteri Rosan.
Selain dari Tiongkok, Indonesia juga mengharapkan investasi signifikan dari Amerika Serikat, Timur Tengah dan negara lainnya.
Meski target tersebut cukup tinggi, Menteri Rosan menekankan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga untuk mencapainya.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah, ini pekerjaan yang sangat berat sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait,” tutup Menteri Rosan.(red(