MEDAN (STARMEDIA.id) – IHSG hanya mampu menguat sesaat di awal sesi pembukaan perdagangan. Selanjutnya IHSG diperdagangkan di zona merah hingga sesi penutupan.
IHSG ditutup turun 0.36% di level 7.409,51. Sejumlah saham konstruksi seperti ADHI, PTPP serta saham sektor perbankan seperti BBNI dan BMRI mendorong pelemahan IHSG.
“Kinerja IHSG pada hari ini bergerak anomali, dimana mayoritas bursa di Asia justru banyak yang ditutup menguat. Sementara itu, mata uang Rupiah yang pada awal sesi perdagangan diperdagangkan di zona hijau, bahkan sempat menguat hingga ke level 15.600. Kinerjanya berbalik arah dan di tutup melemah di level 15.690 per US Dolar”, ujar Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut, Kamis (14/8/2024)sore.
Sementara itu, lanjut Gunawan kinerja mata uang di asia bergerak sangat variatif terhadap US Dolar. Kinerja US Dolar terlihat tidak dominan terhadap mata uang di Asia. Data inflasi AS yang membaik belakangan ini justru tidak menjadi katalis positif bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
“Ada dua kemungkinan yang membuat pasar keuangan kurang begitu bergairah. Pertama adanya tekanan jual secara teknikal yang memanfaatkan penguatan sebelumnya. Dan kedua adalah data inflasi AS belum cukup meyakinkan pasar akan kemungkinan pemangkasan bunga acuan dalam waktu dekat,”ujarnya.
Ditambahkannya, hal yang sama juga dialami oleh harga emas. Dimana emas terpantau bergerak stabil cenderung menguat dibandingkan sesi perdagangan pagi. Harga emas saat ini ditransaksikan di level $2.452 per ons troy. Atau sekitar 1.24 juta per gram, tutup Gunawan. (Abi)