MEDAN – Bank Indonesi (BI) dan Pemerintah Daerah Sumatera Utara menggelar perhelatan North Sumatera Invest (NSI) Day 2023.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam kesempatan tersebut mangatakan North Sumatera Invest (NSI) Day 2023 merupakan puncak dari promosi investasi di Sumatera Utara yang dilaksanakan di Hotel JW Marriot Medan, Selasa (7/11/2023).
Promosi investasi yang dilakukan juga tentu mempertimbangkan investasi dan keuangan yang berkelanjutan, sehingga berfungsi sebagai katalisator baru untuk pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
“Pelaksanaan NSI tahun ini merupakan yang kedua kali dan merupakan bukti konkrit dari kami BI dan Pemerintah Daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk mendukung investasi dan ekspor terutama dari Propinsi Sumatera Utara,” sebut Destry Damayanti.
Destry menjelaskan melalui flagship event ini, BI bersama Pemda memfasilitasi pertemuan antara pemilik proyek dengan calon investor, mempromosikan berbagai inovasi serta peluang investasi dan ekspor, serta melakukan debottlenecking permasalahan investasi.
Pada NSI tahun 2023 ini, telah dilakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan sejumlah investor besar, antara lain kerja sama antara KEK Sei Mangkei dengan PT Evyap Sabun Indonesia (HQ: Turki), PT Simedarby Oils Sei Mangkei Refinery (HQ: Malaysia), dan PT Emery Oleochemical Indonesia (HQ: USA).
“Tidak hanya untuk industri yang besar, pada event ini juga akan dilakukan kerjasama antara UMKM dengan perusahaan ritel.Usaha kami dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara selaras dengan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN tahun ini, yang bertemakan “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” Tema ini bertujuan untuk menempatkan ASEAN sebagai pusat utama pertumbuhan ekonomi baik di tingkat regional maupun global,” jelas Destry
Saat ini kata Destry, ketidakpastian perekonomian global kembali meningkat sejalan dengan melebarnya divergensi perekonomian AS dan Tiongkok, yang diiringi dengan berlanjutnya ketegangan geopolitik global. Berdasarkan proyeksi dari IMF dan OECD per triwulan III tahun 2023, pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3% (yoy), lebih kecil dari tahun 2022 yang tumbuh 3,4%.7.
Ketidakpastian global yang terjadi saat ini tidak dapat diprediksi dan bersifat anomali. Terdapat 5 kondisi global yang perlu mendapat perhatian: Pertama, Ekonomi Ekonomi global akan terus melambat dan tidak akan kembali ke level pre-covid. Fragmentasi akan semakin melebar.
Kedua, harga energi akan semakin naik, menyebabkan inflasi global akan terkerek naik juga, Ketiga Fenomena term premia, di mana yield jangka Panjang akan naik. Negara akan kesulitan membiayai fiskalnya, Keempat, fenomena higher for longer yang belum dapat diprediksi kapan berakhir. Dampak dari higher for longerakan diperparah juga dengan kenaikan harga energi dan Kelima, Dollar akan semakin kuat, sehingga capital inflow ke Indonesia akan relatif kering.
Meskipun kondisi perekonomian global masih menunjukkan ketidakpastian yang tinggi, pemulihan ekonomi Indonesia optimis masih akan berlanjut. Pada triwulan ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi didukung oleh konsumsi pribadi, termasuk konsumsi generasi muda, khususnya di sektor jasa. kepercayaan konsumen yang tetap tinggi. Survei Konsumen Bank Indonesia bulan September 2023 juga tetap menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat, tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen pada zona optimis (>100) pada level 121,7.9. Pertumbuhan investasi optimis tetap terjaga, didorong oleh kelanjutan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurut Kementerian Investasi, Indonesia mencatatkan investasi asing sebesar 363 triliun rupiah (sekitar USD 23 miliar) dan investasi domestik sebesar 315 triliun rupiah (sekitar USD 20,4 miliar)sepanjang semester pertama tahun 2023. Capaian tersebut masih sejalan dengan tren pemulihan paska COVID, di mana pada tahun 2022, investasi asing dan domestik mencapai USD 80 miliar.
“Kami berkeyakinan bahwa investasi di Sumatera Utara akan terus meningkat. Hal ini mengingat pertumbuhan ekonomi Sumut yang berjalan on track,” sebutnya.
Lanjut dia, pada triwulan 2 tahun 2023, Ekonomi Sumut tumbuh 5,19% (yoy), lebih tinggi dari perekonomian nasional yang tumbuh sebesar 5,17%. Bila dilihat lebih panjang, rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumut selama 5 tahun terakhir (2018-2022) juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional sebesar 3,3%. 11.
“Kualitas SDM di Sumut juga terus menunjukkan perbaikan. Nilai Indeks Pembangunan Manusia tahun 2022 tercatat 72,71; naik 71 bps dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari 67% penduduk Sumatera Utara juga adalah para generasi produktif (15-64 tahun),” bebernya.
Prospek investasi yang menjanjikan ini terlihat dari realisasi foreign direct investment (FDI) Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2023 yang tumbuh 35,44% (yoy) atau sebesar USD 263,85juta. Pertumbuhan tersebut didukung oleh realisasi investasi di sektor Listrik, Gas, dan Air sebesar USD 90,27 juta dan sektor Industri dan Makanan sebesar USD 55,2 juta.
“Ditengah berbagai ketidakpastian global, kami yakin bahwa investasi di Sumatera Utara belum kehilangan gaungnya, baik kepada investor domestik dan asing,” ucap Destry.
Lanjut Dia upaya BI dalam mendorong/mempromosikan investasi adalah dengan membentuk Investment Relations Unit (IRU) baik di dalam maupun luar negeri. Khusus terkait investasi yang sifatnya regional, kami memiliki RIRU (Regional Investment Relations Unit) di 14 provinsi, salah satunya di Sumatera Utara ini.
“Saya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama Kantor perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara yang telah mewujudkan terlaksananya NSI 2023 dengan baik. Sinergi yang telah baik ini kami harapkan dapat semakin kuat dengan adanya dukungan oleh Kementerian Investasi/BKPM dan PT Penjaminan Infrastruktur.”
“Dalam NSI Day, kami memberi peluang bagi project ownerdi Sumatera Utara dan berbagai daerah Sumatera lainnya untuk mempresentasikan lebih luas mengenai potensi, prospek, dan keunggulan proyeknya kepada calon investor. Kami berharap forum ini dapat menjadi ruang diskusi antara calon investor dengan para project owner, termasuk kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pembiayaan yang lebih inklusif dari investor potensial,” tutup Destry.
Sementara dalam kesempatan itu, Pejabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin mempromosikan berbagai Sektor Utama yang berpotensi besar kepada investor yang mencakup 3 sektor yakni pertanian, industri dan perkebunan.
Sektor pertanian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) berkontribusi 23% untuk total Produk Domestik Bruto (PDRB) Sumut. Sedangkan untuk tenaga kerjanya sektor pertanian mencapai 34,65% dari total penduduk yang bekerja (Maret 2023).
Sedangkan untuk sektor industri berkontribusi 18,6% terhadap total PDRB Sumut. Sementara itu untuk perkebunan dengan total produksi hingga 23 juta ton per tahun, memiliki potensi yang luas untuk dikembangkan.
“Sumut juga tengah mengembangkan beberapa infrastruktur pendukung seperti ruas tol Binjai-Langsa, ruas tol Kisaran-Rantau Prapat, dan ruas tol Indrapura-Kisaran,” kata Hassanudin di acara North Sumatra Invest (NSI) 2023 di Hotel JW Marriot, Medan.
Hassanudin menjelaskan, Sumut terus mendorong industri yang ramah lingkungan. Saat ini Sumut memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 495 MW untuk Kabupaten Tapanuli Utara dan Mandailingnatal. Ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 333 MW untuk Kawasan Asahan, Langkat, Dairi dan Toba.
Selain itu, Sumut juga memiliki pengolahan limbah B3 di Kawasan Industri Medan (KIM), Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei menggunakan tenaga surya dan biogas untuk listrik. Sehingga, industri-industri di Sumut berkurang dalam menggunakan batubara untuk energinya.
“Kami memahami bahwa pengembangan industri yang lebih ramah lingkungan merupakan bisnis yang perlu terus didorong,” sebut Hassanudin.
Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan menjelaskan ada tiga norma investasi saat ini yaitu green, blue dan sircular. Green berarti manusia harus melindungi alam yang diekstrak, sedangkan blue melindungi laut dan circular yaitu mengembangkan konsep daur ulang.
“Selain norma yang diadopsi, ini juga menjadi trend di dunia investasi, selain itu kita juga perlu mempromosikan proyek-proyek kita kepada investor yang tepat, negara yang memang membutuhkan sehingga investasinya maksimal,” kata Nurul Ichwan.
Hadir pada pembukaan NSI 2023, Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, Kepala Perwakilan BI Sumut Gede Putu Wira, Konjen dan Konsul negara sahabat. Serta Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan dan Organisasi finansial, perdagangan dan investasi Sumut.(zul)