MEDAN (STARMEDIA.id) – Seirama dengan kinerja mata uang Rupiah, IHSG ditutup menguat 0.6% di level 7.047,438. Sementara itu mata uang Rupiah ditutup menguat di level 16.205 per US Dolar pada perdagangan sore ini.
“Kinerja IHSG juga tidak jauh berbeda dengan bursa saham di Asia yang sebagian ditutup di zona hijau. Kinerja pasar keuangan masih mampu berada di teritori positif meskipun sejumlah sentimen negatif terus mengintai.” ujar Gunawan Benjamin, Pengamat Ekonomi Sumut di Medan, Sabtu (12/7)sore.
Ditambahkan Gunawan, Selama sepekan terakhir pasar keuangan dihantui oleh masa tenggang negosiasi tarif yang mulai berakhir. Walaupun pelaku pasar masih mendapatkan angin segar setelah AS kembali memperpanjang pemberlakuan tarif hingga 1 Agustus mendatang. Pasar keuangan sendiri tidak mendapatkan tekanan serius dari kebijakan AS yang tetap bersikeras dengan kebiajkan tarif resiprokal seperti awalnya, katanya.
Situasi juga masih terkendali, lanjutnya karena penyebaran sentimen pasar yang merata dan tidak menguntungkan salah satu negara saja. Investor pada akhirnya menanti sikap AS kedepan saat kebijakan tersebut diberlakukan.
“Kebijakan tarif memang akan memicu tekana pada emiten di pasar saham. Namun dampaknya masih diperhitungkan, karena realisasi pemberlakuan tarif juga masih belum sepenuhnya berjalan, ” jelas Gunawan.
Disebutkannya, belakangan mata uang Rupiah dan IHSG tidak begitu merespon manuver kebijakan tarif AS. Meskipun pasar saham tetap berpeluang volatile jelang 1 agustus mendatang.
Ditambah dengan sentimen geopolitik yang mereda, pasar keuangan kembali mempertimbangkan data ekonomi sebagai rujukan kinerjanya. Sebagai penutup diakhir pekan, harga emas ditransaksikan menguat ke levelk $3.339 per oins troy, atau sekitar 1.75 juta per gram, tutup Gunawan. (Abi)