EKONOMI

Pengamat Ekonomi: Rencana Pemerintah Naikkan HET Migor, Buat Kantong Masyarakat Mengering

1
×

Pengamat Ekonomi: Rencana Pemerintah Naikkan HET Migor, Buat Kantong Masyarakat Mengering

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Rencana pemerintah yang akan menaikkan HET minyak goreng rakyat (minyakita) disaat ini memang sudah pantas, mengingat harga minyak goreng sudah lebih tinggi dari HET nya di level 14.000.

Saya menghitung harga pokok produksi minyak goreng ada dikisaran 11.150 per Kg. Selanjutnya, harga di level produsen sudah berada dikisaran 12.750 per Kg pada bulan november, ucap Gunawan Benjamin,Pengamat Ekonomi Sumatera Utara di Medan, Sabtu (9/12/2023).

Gunawan menambahkan,jika ditambah dengan biaya dari setiap rantai produksi mulai dari produsen, pedagang besar, hingga ke pengecer dan sampai ke konsumen maka harga nya berada di kisaran level 14.750.

“Ada tambahan sekitar 2.000 mulai dari produsen hingga ke konsumen. Sementara dibulan november harga rata-rata minyak goreng curah di Sumut berada dikisaran 14.700 per Kg,”katanya.

Dan dibulan ini, harga pembelian dari produsen sudah mencapai 13 ribu hingga 13.500 per Kg dari hasil pemantauan ke sejumlah pedagang besar.

Jika menghitung besaran indeks harga pasar, yang membandingkan antara harga di level konsumen dengan harga produsen, maka di bulan November, saya menghitung indeks harga pasar untuk minyak goreng berada di level 99.66. Artinya harga minyak goreng di pasar masih sedikit di bawah harga keekonomiannya, jelas Gunawan.

Gunawan menyebutkan,saat ini harga minyak goreng rata rata di Sumut berdasarkan pemantauan PIHPS berada dikisaran 14.900 per Kg. Minyak goreng, beras, dan gula pasir yang naik harganya akan membuat kantong masyarakat kian mengering.

“Mengingat komoditas tersebut disaat mengalami kenaikan, berpeluang untuk tidak turun kembali. Khusus untuk harga minyak goreng, bisa turun jika seandainya harga CPO mengalami penurunan yang tajam. Namun belakangan harga CPO terpantau sudah cukup stabil dan sulit untuk diperdagangkan lebih murah,” tegas Gunawan.

Sementara itu, lanjutnya harga beras di tahun 2023 ini mengalami kenaikan 1.500 hingga 2.000 per Kg. Kenaikan harga berasnya saja akan menambah pengeluaran sebesar 60.480 per bulan untuk satu keluarga (4 orang anggota keluarga).

“Dan harga gula naik sekitar 3.000 per Kg, atau menambah pengeluaran sekitar 6.480 per Kg per bulan. Dan dengan asumsi harga minyak goreng naik 1.000 per kg-nya, akan ada tambahan pengeluaran 3.200 per bulan. Tiga komoditas pangan tersebut sudah menambah pengeluaran 70.160,”ujar Gunawan.

Belum memperhitungkan kenaikan harga rokok sekitar 4.000 per bungkus, yang berpotensi menambah pengeluaran 120 ribu per bulan.

“Ada biaya sewa rumah dan kenaikan sejumlah kebutuhan rumah tangga lainnya yang bersifat tetap seperti sabun dan sampo. Ditambah lagi komoditas pangan lainnya seperti cabai, sayur-sayuran dan bumbu dapur. Meskipun komoditas yang belakangan saya sebutkan geraknya fluktuatif,”tutup Gunawa.(Abi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *