EKONOMI

Jelang Imlek, Harga Sejumlah Kebutuhan Pangan Masih Stabil

21
×

Jelang Imlek, Harga Sejumlah Kebutuhan Pangan Masih Stabil

Sebarkan artikel ini

MEDAN (STARMEDIA.id) – Jika dibulan januari kita melihat ada beberapa kenaikan pada harga sejumlah kebutuhan pangan strategis, seperti minyak goreng, gula pasir dan beras.

Maka di bulan februari ini, khususnya jelang perayaan Imlek harga sejumlah kebutuhan pangan pokok relatif stabil. Dari hasil pemantauan papan harga melalu PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis), banyak kebutuhan masyarakat yang nyaris tidak mengalami perubahan selama bulan februari.

“Rata-rata harga cabai merah masih bertahan dikisaran 35 ribuan per Kg, cabai rawit 39 ribu per Kg, daging ayam 31 ribu per Kg, bawang merah diangka 30.700 per Kg, bawang putih 36.600 per Kg, beras bergerak dalam rentang 13.850 hingga 14.850 per Kg (medium ke super), daging ayam 31 ribu per Kg, daging sapi 135 ribu per Kg, gula pasir 17.600 per Kg, dan minyak goreng curah berada di level 15.700 per Kg nya,” ucap Gunawan Benyamin,Pengamat Ekonomi Sumut,Selasa (6/2/2024)sore.

Katanya, ditambah lagi harga telur yang juga bertahan di angka yang sama 1.600 per butir ukuran sedang, dan harga tomat yang turun dikisaran 13 hingga 16 ribu per Kg. Secara keseluruhan harga kebutuhan pangan srategis di bulan februari bergerak stabil dan bahkan cenderung membentuk deflasi,ujar Gunawan.

Dijelaskan Gunawan hari besar Imlek memang selama ini kerap tidak menjadi pemicu kenaikan harga sejumlah komoditas pangan strategis.

Trennya setiap tahun kerap seperti itu, dan memiliki kecenderungan stabil untuk kinerja inflasi selama imlek.

Saya menilai pemerintah tidak perlu mengkuatirkan dampak dari perayaan Imlek terhadap pembentuka harga di pasar.

“Hal ini dikarenakan bahwa jumlah masyarakat yang merayakan Imlek jauh lebih sedikit dibandingkan dengan masyarakat yang merayakan ramadhan – idul fitri, atau masyarakat yang merayakan natal dan tahun baru,” ungkapnya.

Saya menilai belanja kaampanye selama januari – februari ini justru lebih besar memberikan kontribusi perubahan harga, ketimbang perayaan Imlek itu sendiri,tutup Gunawan.(Abi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *