HeadlinePERISTIWA

Ulah Tawuran Gemot Tebingtinggi dan Gemot Dolok Masihul,Satu Orang Warga Sergai Meregang Nyawa

103
×

Ulah Tawuran Gemot Tebingtinggi dan Gemot Dolok Masihul,Satu Orang Warga Sergai Meregang Nyawa

Sebarkan artikel ini

SERGAI (STARMEDIA.id) – Tawuran atau perkelahian antar Genk motor (Gemot) kini tidak lagi antar kecamatan dalam satu kota/kabupaten, tapi sudah merambah tawuran antar kota berbeda daerah.

Kasus perkelahian antar Genk Motor (
Viral di medsos terjadi bentrokan antar geng motor di Jalan Setia Budi (Paya Kuruk),kelurahan Berohol kecamatan Bajenis,Kota Tebingtinggi dan kali ini merenggut korban jiwa,Kamis (11/9/2025) dinihari.

Mirisnya,korban yang semula mengalami luka berat dan kritis itu, akhirnya harus meregang nyawa setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Korban diketahui seorang pemuda bernama Muhamad Zikri Fahmi alias Zikri (19), warga Dusun III Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), meninggal dunia setelah mendapat perawatan di rumah sakit selama sehari semalam.

Menurut keterangan keluarganya, korban awalnya dibawa ke RS Bhayangkara Tebingtinggi tetapi karena luka-lukanya cukup serius,akhirnya di rujuk ke salah satu Rumkit di Kota Pematang Siantar. Korban menghembuskan napas terakhirnya, sekitar pukul 20.05 WIB di rumah sakit.

Dari kabar yang beredar,pada Kamis dini hari, sekira pukul 02.05 WIB, di Jalan Setia Budi Lingkungan IV, Kelurahan Brohol, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi,terjadi bentrok antara dua kubu Gemot,diduga merupakan geng motor asal Tebing Tinggi dan Gemot Dolok Masihul.
Belum bisa dipastikan,apakah korban ikut dalam kubu Gemot Dolok Masihul atau Gemot Tebingtinggi,karena hal ini masih dalam penyelidikan pihak terkait
Kapolsek Rambutan, melalui Kanit Reskrim Ipda K. Napitupulu, membenarkan insiden tersebut.

“Saat kami tiba di lokasi, para pelaku sudah melarikan diri. Kami hanya menemukan seorang korban dalam kondisi kritis. Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi untuk mendapat pertolongan medis,” ujar Ipda Napitupulu.

Sebelumnya, polisi menerima laporan masyarakat melalui telepon bahwa terjadi perkelahian antar pemuda di lokasi tersebut. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), petugas mendapati korban sudah tergeletak dengan luka-luka serius dan bersimbah darah dijalan.

Selain mengevakuasi korban, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu Egrek sawit, satu mata gergaji, dan tiga botol sirup. “Kasus perkelahian geng motor ini sudah kami tangani dan masih dalam penyelidikan,” tambah Ipda Napitupulu.

Masih keterangan pihak keluarga korban menambahkan,karena kondisi korban terus memburuk pihak keluarga kemudian memindahkannya pada Kamis siang ke sebuah rumah sakit di Pematang Siantar. Sayangnya, pada malam harinya korban dinyatakan meninggal dunia.

Usman, sepupu korban, saat di temui di rumah duka di Dusun III Desa Nagur kecamatan Tanjung Beringin (Bedagai) pada Jumat (12/09/2024) dini hari, menuturkan bahwa korban diduga menjadi sasaran pengeroyokan geng motor lawan.

“Teman-temannya bercerita kalau Zikri sempat diseret dan disiksa oleh geng motor dari Tebing Tinggi. Sementara korban adalah anggota geng motor Dolok Masihul,” jelas Usman.

Ia menambahkan, saat bentrok pecah, geng motor Dolok Masihul bersama korban berusaha melarikan diri. Namun, nahas, korban berhasil ditarik oleh salah satu anggota geng motor Tebing Tinggi hingga terjatuh dari sepeda motor yang ditumpanginya.

“Setelah jatuh, korban langsung diseret dan dipukuli. Teman-temannya ingin menolong, tapi jumlah lawan terlalu banyak sehingga mereka memilih mundur,” pungkas Usman.
Dari berbagai sumber disekitar Dolok Masihul hingga Paya Kuruk Kota Tebingtinggi,menyebutkan kalau dilokasi Paya Kuruk hingga underpass tol menuju Dolok Masihul,kerap dijadikan arena tawuran antar geng motor.

Apalagi kawasan Paya Kuruk (Tebingtinggi) hingga Batu XII ( Dolmas), wilayahnya meliputi kawasan Polsek Tebingtinggi,Polsek Rambutan (Wilium Polres Tebingtinggi) dan Polsek Dolok Masihul ( (Wilium Polres Sergai).

Masyarakat sekitar dan pengguna jalan lintas antar kabupaten,jika malam hari sangat khawatir kalau melewati jalan tersebut.

“Kalau sedang terjadi tawuran,batu yang melayang tidak pandang bulu,kalau kaca mobil pecah dan hancur serta kepala bocor,sama siapa kita minta ganti rugi. Kita minta aparat yang berwenang terutama Polres Sergai dan Polres Tebingtinggi,untuk berkolaborasi menum pas gemot ini yang sangat meresahkan masyarakat. Hari ini sudah ada nyawa yang melayang,entah kalau besok apalagi yang akan melayang”. ??,ucap seorang warga Paya Kuruk kepada media ini.( biet )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *